Sejarah Tari Gandrung Desa Kekeran
30 Agustus 2019 09:34:37 WITA
Tari Bali merupakan suatu cabang seni pertunjukan yang dijiwai oleh nilai budaya Hindu – Bali. Dilihat dari fungsinya dalam aspek kehidupan ritual dan sosial masyarakat setempat, tari Bali secara umum dapat digolongkan menjadi dua yaitu 1.Seni upacara atau seni wali dan bebali, 2. Seni tontonan/hiburan atau balih – balihan. Salah satu tari yang tergolong dalam tari upacara dan sebagai tari hiburan adalah tari Gandrung. Tari Gandrung di Desa Kekeran Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng. Menurut Jro Mangku Naya yang merupakan penari gandrung hasil dari wawancara, Tari Gandrung merupakan sebuah tari pergaulan yang sejenis dengan tari Penyambutan berupa tari pengajum untuk mengiringi Ida Sang Hyang Widi Wasa tedun dalam Upacara Pujawali atau Piodal di Pura Kayangan . Karena pada jaman dahulu belum adanya tari-tarian seperti sekarang. dan tarian ini dibawakan oleh penari laki-laki yang berpakaian perempuan dan berpakian laki-laki. Dari pernyataan tersebut, tari Gandrung yang terdapat di Desa Kekeran Kecamatan Busungbiu Kab Buleleng juga ditarikan oleh 2 orang penari laki-laki. Satu penari perpakian seperti perumpuan yang menggunakan rambut gelungan cemara dan satu penari lagi berpakian laki- laki dengan menggunakan destar terbuat dari busung yang berisi paku pipit dan menggunakan kalung buah-buahan. Tarian ini difungsikan sebagai pelengkap dalam Upacara Pujawali atau Piodal di Pura Kayangan. Disamping bersifat sakral, gandrung juga tetap berperan sebagai penghibur masyarakat yang dapat dilihat dari pementasannya yang nantinya aka nada yang mengiringi ketika tari gandrung ini mesolah. Tari gandrung yang perempuan akan menjawat ngibing orang laki-laki sedangkan tari gandrung yang laki-laki akan menjawat ngibing orang perempuan. Menurut Dosen STAH Negeri Mpu Kuturan Singaja yaitu Ketut Agus Nova. S.Fil,H ,M.Ag yang sering di sebut jro Gede Anom mengatakan bahwa Gandrung jika ditinjau dari segi etimologi, kata gandrung berarti cinta atau rindu. Gandrung merupakan tari pergaulan yang dilakukan oleh laki-laki dan menjadi lambang cinta kasih atau kerinduan, serta merupakan perlambangan kesuburan dan keselamatan. Di daerah Bali ini, tepatnya di Desa Kekeran Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng masih terdapat jenis kesenian yang langka dan unik yaitu tari Gandrung. Diperkirakan tarian ini sudah muncul pada tahun masehi 1403 ( isaka 1325 ) pada saat kedatangan dane I Wayan Daus yang mengajak 18 warga. Ketut Agus Nova. S.Fil,H ,M.Ag juga berharap Bagi generasi muda maupun pelajar diharapkan bisa mempelajari pola-pola, dan mengetahui aspek-aspek tari gandrung sebagai salah satu warisan senibudaya. Bagi masyarakat diharapkan dengan adanya tari gandrung ini agar tetap bisa berperan aktif menjaga kelestarian tari gandrung . Bagi pemerintah yang terkait diharapkan ikut serta dalam mengawasi dan menjaga kelestarian tari gandrung di Desa Kekeran kec Busungbiu Kab Buleleng, sehingga tetap eksis dan nantinya dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber pembelajaran. Sekian dan terima kasih.
Komentar atas Sejarah Tari Gandrung Desa Kekeran
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |
- LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN REALISASI APBDESA TAHUN ANGGARAN 2022 DANPERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN D
- Desa Kekeran Kecaman Bususngbiu Kabupaten Buleleng Provensi Bali
- BALIHO INFORMASI APBDes DAN REALISASI DESA KEKERAN
- Pemanfaatan sampah organik dengan pelatihan Eco Enzim
- kepala desa
- Pembagian BST yang ketiga
- Disinfeksi corona Virus atau covid-19